KONDISI
|
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
|
CATATAN
|
Gas
Buang (hydrocarbon Monocxide / CO )
Berlebihan
|
Busi
rusak
|
|
Kabel
Busi kendur/ bocor
|
||
Ignition
Coil /Igniter rusak
|
||
Kompresi
lemah
|
||
Pencemaran
Pada 3-Way Catalic Converter
|
||
Kerusakan Pada Sistem Emision Control
|
||
Tekanan Bahan Bakar di Luar spesifikasi
|
||
Sistem
Close Loop (Feed Back A/F ) Bermasalah
|
||
Fuel
Injector rusak
|
||
Kerusakan
pada ECM
|
||
Temperatur
Mesin tidak normal
|
||
Fliter
Udara Tersumbat
|
||
Kebocoran
Vacuum
|
||
System
VVT rusak
|
||
Kandungan
Nitrogen Oxides / NOx Berlebihan
Kandungan
Nitrogen Oxides / NOx Berlebihan
|
Waktu Pengapioan yang tidak sesuai
|
|
Pencemaran pada Cataliytic Converter
|
||
Kerusakan pada Sistem EGR Valve (jika di lengkapi)
|
||
Tekanan bahan bakar di luar spesifikasi
|
||
Sistem
Close Loop (Feed Back A/F ) Bermasalah
|
||
Fuel
Injector rusak
|
||
Kerusakan
pada ECM
|
||
Sistem
VVT rusak
|
Terdapat berbagai
variasi cara trouble shooting,
semuanya dapat dilakukan.
Pemeriksaan bagian dari
sistem yang ada di EMS baik bagian sensor
maupun aktuator dapat dilakukan dengan alat, seperti multimeter digital, lampu
test (LED), osiloskop, atau dengan scanner.
Catatan
- Penggunaan multimeter analog dapat menimbulkan induksi diri dari kumparan dan dapat merusakkan bagian ECU/ECM.
- Jangan menggunakan lampu tes yang bukan LED, karena dapat merusakkan ECU.
- Yang perlu diketahui adalah data yang terukur apa sudah sesuai dengan data teknis yang semestinya? Oleh karena itu perlu mengetahui data-data teknis yang semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar